Rabu, 14 April 2010 ·

RUANG PAMERAN TETAP MINIRAMA II

Di dalam ruang pameran tetap minirama II, berusaha di sajikan adegan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Yogyakarta pada masa awal kemerdekaan sampai dengan terjadinya Agresi Militer Belanda II , dalam bentuk minirama .

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan di kediaman Bung Karno , di Jl. Pegasaan Timur 56 Yogyakarta , beritanya berhasil sampai ke Yogykarta pada tanggal 17 Agustus 1945 siang hari melalui kantor Berita Domei cabang Yogykarta . Peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di Yogyakarta , pada tahun (1945-1947) berusaha disajikan di minirama sebagai berikut :

Sri Sultan Hamengku Buwono IX Memimpin Rapat Dalam Rangka Dukungan Proklamasi :

Pada tanggal 17 Agustus 1945 , jam 10.00 di kediaman Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta , telah diproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia .

Demikian pula Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai panutan . Keraguan-raguan itu akhirnya lenyat seteah Sinar Matahari yang terbit pada tanggal 19 Agustus 1945 memuat tentang proklamasi Kemerdekaan Indonesia bersama dengan berita proklamasi kemerdekan tersebut dimuat pula teks UUD 1945 .

Penguasaan Media Massa dengan Perbuatan Percetakan Harian Sinar Matahari di Selatan Hotel Garuda :

Waktu : 17 Agustus 1945

Adegan : Perebutan percetakan harian Sinar Matahari dari tangan Jepang di bawah pimpinan Samawi dan Sumantara.

Pada zaman Kolonel Belanda, sekitar tahun 1930an satu-satunya Koran yang terbit di yogyakarta berhurup latin dan berbahasa jawa adalah sediya tama. Direksi penerbitan Koran tersebut adalah R. Royjidto dipercaya pada Brahmono (Alfonsius Suetamo Dwijosarojo).

Pada tahun 1942 masa pendudukan Jepang, Sendenbu (barisan propaganda Jepang) masih membiarkan sedya tama terbit tetapi dengan syarat harus menggunakan Bahasa Indonesia. Namun karena adanya banyak tekanan dari pemerintah Jepang akhirnya R.Royjidto segera menutupnya.

Setelah berita Proklamasi 17 Agustus 1945 berhasil diterima dari kantor Berita Domei Pusat di Jakarta di kantor Berita Domei Cabang Yogyakarta pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB langsung mendapat tanggapan positif dari kalangan pemuda pelajar Yogyakarta. Mereka tidak hanya berpangkul tangan saja, tetapi aktif bergerak tanpa takut meski harus berhadapan dengan serdadu Jepang dengan singkur terhunus.

Penurunan Bendera Hinomaru dan Pengibaran Bendera Merah Putih di Gedung Cokan Kantai (Gedung Agung) :

Lokasi : Gedung Agung Ahmad Yani Yogyakarta

Waktu : 21 September 1945

Adegan : Para pemuda antara lain Slamet Sultan Ilyas, Supardi, Rusli dan pemudi Siti Aisyah menurunkan Bendera Hinomaru dan menggantinya dengan Bendera Merah Putih di atap Gedung Cokan (Gedung Agung)

Ketika berita proklamasi kemerdekaan di hati sebagian besar rakyat Yogyakarta masih tersimpan rasa keragu-raguan. Baru setelah Sri Sultan Hamengkubuwono IX memberikan arahan kepada kelompok-kelompok pemuda di Gedung Willis Kepatihan Yogyakarta, rakyat merasa mantap ditambah lagi dengan keluarnya maklumat 5 September 1945 oleh kedua raja Yogyakarta. Yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VIII.

Pada tanggal 21 September 1945, sebelum terjadi penurunan Bendera Hinomaru di Gedung Cokan Kantai rakyat bergerak menuju Balai Mataram (Seni Sono sekarang). Untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Setelah Bendera Merah Putih berkibar di Balai Mataram, mereka dihalau oleh tentara Jepang. Tetapi kemudian sekitar jam 12:00 mereka kembali lagi dengan jumlah yang lebih banyak. Ribuan rakyat Yogyakarta yang sebagian besar pemuda pelajar telah berkumpul di depan Gedung Cokan Kantai (Gedung Agung) dengan dikawal oleh satu kompi pasukan polisi istimewa. Waktu itu sebagai juru bicara adalah Jamaludin Nasution yang bertindak selaku sekretaris Promotor Pemuda Nasional (PPN).

Pengeboman Balai Mataram ,BRI dan Sonobudoyo :

Adegan pesawat RAF ( Royal Air Force ), Tanggal 25 November 1945

Gedung Balai Mataram semula bernama Gedung Societeit de Vereening . dibangun di luar komplek benteng (Benteng Vredeburg ). Bangun selesai sempurna dibangun pada tahun 1915.

Pertempuran Kotabaru :

Pada tanggal 7 Oktober 1945 Adegan Rakyat sebagian besar pemuda pelajar dan BKR mengadakan kontak dengan Tentara Jepang di Kotabaru.

Pada masa awal Kemerdekaan Indonesia, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dibawah pimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Sri Paku Alam VIII, BPU (Barisan Penjagaan Umum), KNID (Komite Nasional Indonesia Daerah), Polisi, BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan rakyat berhasil menjalin kerjasama yang harmonis dengan kaum mudanya untuk melakukan gerakan perebutan kekuasaan senjata Jepang.

Peristiwa Perebutan Senjata dari Tentara Jepang oleh Polisi Istimewa, Pemuda dan Masa Rakyat :

Pada tanggal 23 September 1945 Tentara Jepang secara diam-diam berhasil melucuti senjata kesatuan Polisi Istimewa di Gayam yang kemudian segera simpan di dalam gudang.

Pengangkutan Eks Tahanan Warga Negara Belanda dan Eks Tentara Jepang :

Tanggal 28 April 1946, bekas tawanan Belanda dan Jepang diangkut dengan kereta api dari Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Jakarta. Kegiatan Militer Akademi di YogyakartaPada bulan April 1946 lokasi berada Chrillik Mulo Kota Baru. Pada tanggal 5 Oktober 1945 berdiri TKR (Tentara Keamanan Rakyat) sebagai BKR.

Pembentukan Tentara Keamanan Rakyat :

Pada tanggal 5 Oktober 1945, markas besar umum TKR Yogyakarta, (sekarang Museum Pusat TNI AD Dharma Wirama ) Jl . Jenderal Sudirman Yogyakarta. Pertama dibentuk suatu badan yang bertugas menjaga Kongres Pemuda di Yogyakarta. Pada tanggal 10 s.d 11 November 1945, Presiden Soekarno menuju mimbar tempat diadakan rapat raksasa dalam acara Kongres Pemuda Indonesia di Yogyakarta.

Pemerintahan Republik Indonesia Hijrah ke Yogyakarta :

Pada tanggal 4 Januari 1946, Presiden Soekarno dan para pembesar Negara yang lain tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta ketika hijrah dari Jakarta.

Kegiatan Pemuda, Pelajar, MOBPEL, GAPI, IPI, TP, Pada Masa Revolusi :

Pada tahun 1945, terletak Lapangan Bumijo (depan SMU 17 I Yogyakarta). Di Yogyakarta para pemuda dan pelajar tidak ketinggalan.

Hari Adi Berdirinya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta :

Pada tanggal 19 Desember 1949 terletak di Sitihinggil, Kraton Yogyakarta, Prof .Dr .Sardjito sedang menyampaikan pidatonya saat diresmikan Universitas Gadjah Mada.



0 komentar:

Museum Benteng Vredeburg

Foto saya
Jl. Jenderal Ahmad Yani 6 Yogyakarta 55121 Telp. (0274) 586934, Fax. (0274) 510996 e-mail : vrede_burg@yahoo.co.id

Museum Perjuangan

Pengikut

 
Salam Sahabat Museum, Yuk Ke MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA, Kita Semarakkan Tahun Kunjung Museum, AYO KE MUSEUM......